Munculnya wabah virus COVID-19 di Indonesia memberikan dampak dengan adanya himbauan pemerintah mengenai social distancing. Dampak lainnya yaitu diiliburkannya segala aktifitas pendidikan, bisnis, dan lain-lain. Hal ini otomatis langsung berdampak pada perekonomian. Nah salah satu yang paling merasakan dampak dari wabah ini adalah para pengusaha ataupun UMKM termasuk dunia percetakan.
Jadi, bagaimana dampaknya terhadap dunia percetakan di Indonesia? Yuk kita bahas sedikit demi sedikit.
Dampak virus corona, rupiah melemah, omzet menurun!
Sebagaimana yang telah kita ketahui, virus COVID-19 atau yang biasa kita kenal dengan sebutan corona ini pastinya sangat berdampak pada industri printing khususnya bisnis digital printing. Sebagian besar pasokan utama seperti mesin cetak berasal dari Tiongkok. Padahal sejak virus ini muncul pertama kali di kota Wuhan, pemerintah Tiongkok langsung membatasi akses dari dan menuju Wuhan. Bahkan pemerintah Indonesia juga memutuskan menunda seluruh penerbangan dari dan ke seluruh wilayah Tiongkok.
Para supplier mulai merasakan dampak dari pandemi ini terutama dalam pasokan kiriman mesin. Maka, bagi perusahaan yang telah menyimpan stok consumable dan bahan baku cukup besar dan masih terjaga mungkin masih aman dan terkendali.
Usman Batubara, ketua umum Komunitas Printing Indonesia atau Kopi Grafika mengakui jika hal ini berlangsung lama maka dampaknya akan sangat berpengaruh terhadap dunia percetakan. Sebagian besar bisnis percetakan akan selalu berkaitan dengan negara lain terutama Tiongkok. Epson, salah satu perusahaan besar dalam dunia percetakan mengakui bahwa wabah virus corona akan berdampak pada produksi. Meskipun hingga saat ini, sebagian besar masih belum begitu dirasakan.
Jaya Print konsisten melayani dengan menjalankan program kesehatan
Begitu pula dengan Jaya Print salah satu usaha industri digital printing yang berlokasi di Mampang Jakarta Selatan. Jaya Print juga menilai bahwa saat ini kondisi penjualan masih tetap stabil dan bahkan menguatkan strategi marketing via digital seperti media sosial dan website. Namun demikian, kekhawatiran tetap ada yaitu ongkos cetak yang naik disebabkan rupiah melemah hingga menembus angka 16.596 per 23 Maret 2020.
Baca Juga: Sticker Lantai Lift, Berguna Sejak Wabah Corona!
“Untuk Jaya print sendiri kami ada beberapa solusi bagi para customer yang membutuhkan jasa kami, yaitu order via whatsapp ataupun sosial media dan bisa juga melalui website. Pembayaran juga dapat dilakukan melalui transfer bank, lalu pengiriman barang oleh kurir ataupun ojek online. Jadi klien tidak perlu lagi datang ke kantor kami. Kami sangat mendukung gerakan program kesehatan social distancing ini, maka kami beri solusi agar para pelanggan tetap merasa aman dan nyaman meski dalam kondisi sekarang ini.” Sekilas yang dinyatakan oleh Pak Latief owner dari Jaya Print.
Demikianlah segelintir curahan hati para pebisnis percetakan digital di Indonesia. Tentu kita tidak ingin ini semua berlangsung lebih lama. Semoga Indonesia kembali stabil dan berangsur membaik perekonomiannya.
So, bagi anda yang masih membutuhkan jasa printing silakan langsung klik di sini!
Recent Comments